WAYANG
URBAN
Hasil
dari sarasehan yang dijabarkan mas nanang mengenai problematika wayang,
penyebab wayang yang kurang diminati oleh para masyarakat adalah bahasa yang
digunakan sulit di mengerti, sehingga para pendengar tidak paham mengenai
cerita wayang.
Penyebab pagelaran wayang yang
dipentaskan tidak dimengerti karena bahasa yang digunakan adalah bahasa pada
masa kerajaan Majapahit dan kerajaan Mataram, karena dari masyarakat sendiri
tidak mengetahui bahasa seperti itu dan tidak pernah menggunakan bahasa itu
dalam kehidupan sehari-hari.
Problematika yang lain adalah
pementasan wayang yang dilakukan pada malam hari, ini yang jadi penyebabnya
karena bagi anak-anak dan remaja yang masih dalam pengawasan orang tua tidak
diperbolehkan orang tuanya untuk keluar pada malam hari. Dan kebanyakan para
orang tua lebih memperkenalkan anak-anaknya dengan kegiatan yang lebih modern.
Sehingga ketika sudah remaja apabila dikenalkan dengan budaya wayang, gamelan
dan tembang tidak akan tertarik lagi karena para remaja sudah menganggap tren
dan budaya masa kini itu lebih modern.
Dan faktor selanjutnya yaitu
pemahaman masyarakat yang diyakini sampai saat kini, yaitu kesuksesan itu dapat
diukur dengan ekonomi dan kekondhangan. Hal ini membuat masyarakat
berlomba-lomba untuk mencapai kesuksesan sehingga kadang-kadang untuk mencapai
kesuksesan itupun masyarakat memilih dengan jalan yang haram.
Akan tetapi sampai kapanpun cerita
wayang tidak akan pernah berakhir karena wayang menceritakan kehidupan manusia
yang tidak ada akhirnya. Sehingga mas nanang melakukan perubahan dalam
pementasan wayang yang setiap antawecana dan janturan ada orang yang
menceritakan kembali dengan menggunakan bahasa jawa dan diiringi instrumen
musik sehingga para penonton mampu memahami alur cerita yang dipentaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar