Rabu, 10 Desember 2014

wayang urban

WAYANG URBAN

Hasil dari sarasehan yang dijabarkan mas nanang mengenai problematika wayang, penyebab wayang yang kurang diminati oleh para masyarakat adalah bahasa yang digunakan sulit di mengerti, sehingga para pendengar tidak paham mengenai cerita wayang.
            Penyebab pagelaran wayang yang dipentaskan tidak dimengerti karena bahasa yang digunakan adalah bahasa pada masa kerajaan Majapahit dan kerajaan Mataram, karena dari masyarakat sendiri tidak mengetahui bahasa seperti itu dan tidak pernah menggunakan bahasa itu dalam kehidupan sehari-hari.
            Problematika yang lain adalah pementasan wayang yang dilakukan pada malam hari, ini yang jadi penyebabnya karena bagi anak-anak dan remaja yang masih dalam pengawasan orang tua tidak diperbolehkan orang tuanya untuk keluar pada malam hari. Dan kebanyakan para orang tua lebih memperkenalkan anak-anaknya dengan kegiatan yang lebih modern. Sehingga ketika sudah remaja apabila dikenalkan dengan budaya wayang, gamelan dan tembang tidak akan tertarik lagi karena para remaja sudah menganggap tren dan budaya masa kini itu lebih modern.
            Dan faktor selanjutnya yaitu pemahaman masyarakat yang diyakini sampai saat kini, yaitu kesuksesan itu dapat diukur dengan ekonomi dan kekondhangan. Hal ini membuat masyarakat berlomba-lomba untuk mencapai kesuksesan sehingga kadang-kadang untuk mencapai kesuksesan itupun masyarakat memilih dengan jalan yang haram.
            Akan tetapi sampai kapanpun cerita wayang tidak akan pernah berakhir karena wayang menceritakan kehidupan manusia yang tidak ada akhirnya. Sehingga mas nanang melakukan perubahan dalam pementasan wayang yang setiap antawecana dan janturan ada orang yang menceritakan kembali dengan menggunakan bahasa jawa dan diiringi instrumen musik sehingga para penonton mampu memahami alur cerita yang dipentaskan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar