Keindahan bahasa ketoprak jaka kendil
Dalam
ketoprak, tidak hanya bahasa komunikatif yang digunakan tapi akting para pemain
dalam ketoprak juga harus total serta
keindahan bahasa juga harus diperhatikan. Misalnya permainan kata dan tembung-tembung
dalam kasusastran jawa.
Misalnya
dalam ketoprak Jaka Kendil. Bahwa ketoprak Jaka Kendil ini menggunakan bahasa
yang indah, didalamnya memiliki beberapa bahasa. Dalam dialog antara Jaka
Kendil dan ibunya, ibunya menggunakan tembung Dasanama, ibunya memanggil Jaka
Kendil dengan panggilan putraku, putra adalah
nama lain dari anak dan ketika Purwacarita berdoa kepada tuhan “Duh
Gusti kang akarya jagad” akarya adalah nama lain dari karya yaitu membuat.
Serta kata Prameswari yaitu nama lain dari ratu.
Dalam
ketoprak ini emban menggunakan tembung Rurabasa, dalam kalimat aku sekolah
entek nem maksudnya dia sekolah sampai kelas enam. tidak hanya menggunakan
tembung Rurabasa emban juga menggunakan tembung Kerata Basa dalam kalimat
hardiknas (hari pendidikan nasional), harkidnas (hari kebangkitan nasional),
harpitnas (hari kecepit nasional). Dalam percakapan antara ayahnya Putri Widawati
dengan Yai Mayangsari, Yai Mayangsari berkata sampun sami cikat-cakut
trengginas trampil. cikat-cakut merupakan tembung camboran.
Ketika
teman-teman Jaka Kendil sedang bermain lompat tali, teman-teman Jaka Kendil
mengatakan ji, ro, lu yang kepanjangannya siji,loro,telu kata itu merupakan
tembung Rurabasa. Dan ketika Jaka Kendil bercakap-cakap dengan ibunya, Jaka
Kendil menggunakan tembung Kerata Basa ketika menyebut pak lek yang artinya pak
cilik. Dalam ketoprak ini juga menggunakan permainan bunyi misalnya ketika Jaka
Kendil meminta ibunya untuk melamar Putri Widawati, Jaka Kendil berkata mboke,
aku jaluk dikawinke sing penting ana nyawane. Serta percakapan antara ibunya
Putri Widawati dengan Prameswari, ibunya Putri Widawati berkata kowe iku wong
deso, anakmu ki elek, bukek, ora bejaji, dalam dialog ini juga menggunakan
permainan bunyi.
Hal
yang menonjol dari ketoprak Jaka Kendil ini adalah kisah seorang pemuda yang
buruk rupa dengan keyakinannya dia bisa memperistri putri dari anak raja, dan
putri itu menerima Jaka Kendil dengan segala kekurangannya. Jaka Kendil adalah
seorang anak yang buruk rupa dia adalah anak dari raja Purwacaritan dan
Prameswari. Pada zaman dahulu kala Prameswari diusir dari kerajaan oleh
suaminya gara-gara melahirkan seorang anak yang cacat dan buruk rupa yaitu Jaka
Kendil. Jaka Kendil dan ibunya hidup dipedesaan beserta 2 orang pembantunya.
Jaka Kendil dirawat dan dibesarkan oleh ibunya hingga dewasa. Suatu hari ketika
jaka kendil sedang bermain, Jaka Kendil menemukan sebuah kalung dan ternyata kalung tersebut adalah
kalung milik Putri Widawati. Sebelum kalung itu ditemukan Putri Widawati
berjanji apabila yang menemukan kalung saya adalah seorang wanita akan aku
jadikan saudara apabila yang menemukan kalungku pria maka akan saya jadikan suami (hormati).
Ketika
sampai dirumah Jaka Kendil berkata kepada ibunya kalau dia ingin menikah dan
dia ingin melamar seorang putri dari anak raja. Mendengar hal itu Prameswari
menuruti keinginan anaknya. Keesokan harinya Prmeswari dan kedua pembantunya
serta Jaka Kendil berangkat kerumah Putri Wedawati untuk melamar. Sampai disana
Jaka Kendil mendapat hinaan dan cacian dar ibu serta saudara-saudara Putri
Widawati. Tapi semua itu tidak mengurungkan hati Jaka Kendil untuk tetap
menunggu jawaban dari Putri Widawati. Dan akhirnya lamaran Jaka Kendil diterima
oleh Putri Widawati.
Dalam
ketoprak permainan kata atau bunyi serta tembung-tembung jawa adalah salah satu
hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya bahasa-bahasa itu estetika dapat
tercipta dan penonton bisa menikmati tontonan ketoprak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar